Mari Memahami Tentang Nabi dan Rasul, Mulai dari Pengertian sampai Perbedaannya

Nabi dan Rasul memang sama-sama menjadi suri tauladan bagi kehidupan manusia saat ini sampai kiamat nanti menjemput, namun tragisnya masih ada yang tidak mengerti perbedaan dari seorang Nabi dan seorang Rasul. Banyak yang menganggapnya sama, memang benar keduanya sama-sama orang-orang terpilih untuk menjadi wakil Allah SWT untuk menyampaikan ajaran menuju Surga-Nya.

Sekarang mari kita bahas lebih detail lagi mengenai perbedaan Nabi dan Rasul, tetapi ada baiknya jika sebelum itu kita mendalami dahulu pengertian dari Nabi dan Rasul.

Pengertian dari Nabi

Jika merujuk kepada etimologi, sebutan “Nabi” merupakan serapan dari kata “Naba” yang memiliki arti “dari tempat yang tinggi” atau kata “An Naba” yang memiliki arti “berita”. Maka jelas ya dapt kita simpulkan, bahwa julukan “Nabi” ini berarti sosok yang memiliki derajat tinggi yang menerima wahyu atau berita dari Allah SWT dengan tujuan untuk disampaikan kepada para umat Allah SWT.

Selain itu kata “An Naba” juga dipakai oleh para Nabi dalam penyebutan salah satu wahyu dari Allah SWT, kata tersebut tergores pada Kitab Al-Qur’an surah At-Tahrim ayat 3.

فَلَمَّا نَبَّأَهَا بِهِ قَالَتْ مَنْ أَنْبَأَكَ هَذَا قَالَ نَبَّأَنِيَ الْعَلِيمُ

yang artinya:

“Maka tatkala [Muhammad] memberitahukan pembicaraan [antara Hafsah dan Aisyah] lalu [Hafsah] bertanya: ‘Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?’. Nabi menjawab: ‘Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal’.”

Pengertian dari Rasul

Untuk Rasul yaitu diambil dari kata “Al Irsal” yang memiliki arti kata “mengutus”, sehingga secara bahasa dapat dikutip dengan jelas bahwa kesimpulannya adalah Rasul merupakan sosok manusia yang diutus oleh Yang Maha Kuasa untuk menyebarkan pesan Allah SWT kepada para umat-Nya. Untuk memperjelas tentang yang namanya Rasul ini, Allah SWT sudah menurunkan firmannya pada Kitab Al-Qur’an surah Al-Mu’minun ayat 44 yang berbunyi:

ثُمَّ اَرْسَلْنَا رُسُلَنَا تَتْرَاۗ كُلَّمَا جَاۤءَ اُمَّةً رَّسُوْلُهَا كَذَّبُوْهُ فَاَتْبَعْنَا بَعْضَهُمْ بَعْضًا وَّجَعَلْنٰهُمْ اَحَادِيْثَۚ فَبُعْدًا لِّقَوْمٍ لَّا يُؤْمِنُوْنَ

yang berarti:

“Kemudian, Kami utus rasul-rasul Kami berturut-turut. Setiap kali seorang rasul datang kepada suatu umat, mereka mendustakannya, maka Kami silihgantikan sebagian mereka dengan sebagian yang lain (dalam kebinasaan). Dan Kami jadikan mereka bahan cerita (bagi manusia). Maka kebinasaanlah bagi kaum yang tidak beriman.”

Perbedaan dari Nabi dan Rasul

Selain perbedaan dari nama dan artinya yang sudah dijelaskan lengkap dengan firman Allah SWT sebagai pendukungnya, maka perlu diketahui bahwa masih ada beberapa perbedaan yang ada di antara Nabi dan Rasul. Berikut ini beberapa perbedaannya:

Semua Nabi belum tentu termasuk Rasul, namun Rasul sudah pasti termasuk Nabi.

Nabi tidak memiliki kewajiban untuk membagikan wahyu yang ia terima kepada umat, untuk Rasul menerima wahyu yang diharuskan untuk disampaikan kepada para umat-Nya.

Nabi diutus Allah SWT untuk kaum yang sudah beriman kepada Yang Maha Pencipta, sedangkan Rasul diutus untuk kaum kafir yang belum bahkan tidak beriman kepada Allah SWT sampai akhir hayatnya.

Kemudian dari segi turunnya wahyu, Nabi menerima wahyu yang didapatkan dari mimpinya. Sedangkan untuk Rasul menerima wahyu bisa dari mimpi ataupun melalui komunikasi langsung dengan malaikat utusan Allah SWT.

Baca Juga : Perbedaan Nabi Dan Rasul

Terakhir dari segi jumlah tentu akan sangat terlihat perbedaannya, dari kurang lebih 124.000 jumlah Nabi, hanya 312 yang merupakan seorang Rasul Allah SWT.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *