Ada banyak sekali peninggalan sejarah sebagai dasar kemajuan teknologi-teknologi masa kini. Dengan adanya ilmu pengetahuan, maka manusia kini sudah mengembangkan alat komunikasi dan sebagainya yang kian canggih yang tadinya hanya sekadar kentongan saja untuk memanggil orang-orang.
Ada benda peninggalan lain yang tidak kalah pentingnya untuk kehidupan manusia yaitu sarkofagus. Benda peninggalan pada zaman megalitikum/ prasejarah ini biasanya dipakai sebagai keranda untuk mayat atau dikenal sebagai peti mati.
Sarkofagus seperti lesung dan bentuknya memanjang. Ada pun tutup yang dibuat dari bahan batu. Sarkofagus masih bisa ditemukan di situs-situs bersejarah Indonesia. Tak hanya keranda saja, terdapat beberapa fungsi sarkofagus lainnya yang memiliki peran penting untuk manusia zaman dulu.
Agar lebih jelas, ini dia beberapa hal ang perlu kamu tahu seputar sarkofagus.
Sarkofagus sebagai peti jenazah berbentuk lesung
Sebelum kamu memahami fungsi dari sarkofagus, harus dipahami lebih dahulu apa itu yang dimaksud sarkofagus. Sarkofagus adalah sebuah keranda atau peti yang bentuknya seperti lesung atau palung memanjang dan terdapat tutup di bagian atasnya.
Peti tersebut biasanya diberikan hiasan layaknya ukiran dan dibuat dengan teliti. Sarkofagus merupakan peninggalan sejarah dari zaman batu atau zaman megalitikum.
Ditemukan di beberapa daerah Indonesia
Peninggalan benda yang bersejarah ini ditemukan pada beberapa daerah Indonesia juga, seperti di Jawa Timur. Maka dari itu, sarkofagus menjadi warisan yang harus dirawat, karena bisa berguna juga untuk pengembangan edukasi masyarakat dan penelitian.
Meski sering ditemukan di Jateng, dan Jatim, benda peninggalan sarkofagus juga bisa ditemukan di daerah-daerah lain seperti di Bali, Minahasa, Sumba, dan Tapanuli. Penemuan sarkofagus kalau di Bali, biasanya disertai tulang kerangka manusia, manik-manik, dan barang-barang dari besi atau perunggu.
Fungsi Sarkofagus
Kalau kamu sudah mengetahui seperti apa pengertian sarkofagus, terdapat juga beberapa fungsi tertentu dari sarkofagus yang harus diketahui. Kalau secara umum, sarkofagus memiliki fungsi sebagai peti mati agar bisa dipakai menyimpan jenazah saat zaman megalitikum.
Di samping itu, sarkofagus juga berfungsi sebagai kubur batu atau dolmen. Fungsi tersebut bisa ditemukan seperti sarkofagus di Bondowoso. Selain itu, pada beberapa situs, sarkofagus ditemukan bersamaan dengan peninggalan lain seperti misalnya menhir, plumping, arca, dan batu susu.
Cukup berbeda kalau di Mesir, sarkofagus digunakan untuk melindungi mumi yang berasal dari keluarga raja. Sarkofagus Mesir kadang dipahat khusus memakai alabaster, tepatnya saat zamannya Mesir Kuno.
Tak hanya Mesir saja, sarkofagus digunakan bangsa Romawi juga, hingga berkembang pada ajaran Nasrani agar bisa menguburkan jenazah di tanah.
Ciri-Ciri Sarkofagus
Ciri utama sarkofagus yaitu sebuah keranda yang dibuat dengan bahan batu. Di samping itu, pada bagian dalam sarkofagus biasanya ada tulang belulang, periuk, kapak persegi, perhiasan seperti logam atau perunggu.
Peninggalan yang diperkirakan dari zaman megalitikum tersebut kadang ditemukan bersama pahatan atau ukiran yang unik.
Identik dengan hal ghaib
Misalnya bagi masyarakat di Bali, sarkofagus dikaitkan erat dengan hal gaib atau yang menyeramkan. Umumnya untuk melindungi mayat dari roh jahat, sering kali sarkofagus dipahat memakai motif topeng yang memiliki berbagai ekspresi.
Masyarakat banyak yang menyebut kalau sarkofagus ini merupakan perahu roh juga, perahu yang bisa membawa jenazah nantinya berlayar ke alam roh.
Walau benda peninggalan ini diperkirakan dari zaman batu, beberapa ahli ada yang berpendapat kalau sarkofagus tersebut masih digunakan saat zaman logam.